« Home | Muliakanlah keluargamu karena mereka adalah sayap ... » | to you » | Sekedar Melempar Tanya » | Indah...Cantik » | KENAPA?????????????(Sebuah Puisi) » | Pipit Hitam (sebuah Puisi) » | Narasi Gundah Seorang Kawan » | Aku dan Kenangan » | Danau dan Mimpiku » | Ukhtiku Sayang (sebuah puisi) »

Sepotong Besi (sebuah puisi)

sudah kuperingatkan!
jangan kau seret besi itu
dia akan menggores jalanku
dan merusak pondasi istanaku

tapi,lihat!apa yang kau cipta sekarang!
semua jadi hancur berantakan
menjalin suram
tak ada rasa saling percaya

sepotong besi yang membantu kita
melukis asap pada dapur tanah
reot bersama gumpalan debu
menyelimutinya

padahal, awalnya dia kawan kita
dan dewa fortuna untukmu
sebelum engkau datang menyeretnya
dan memaksanya melukis pasir dengan karat

Pondok biru, sabtu (14 oktober 2006)