Sepotong Besi (sebuah puisi)
sudah kuperingatkan!
jangan kau seret besi itu
dia akan menggores jalanku
dan merusak pondasi istanaku
tapi,lihat!apa yang kau cipta sekarang!
semua jadi hancur berantakan
menjalin suram
tak ada rasa saling percaya
sepotong besi yang membantu kita
melukis asap pada dapur tanah
reot bersama gumpalan debu
menyelimutinya
padahal, awalnya dia kawan kita
dan dewa fortuna untukmu
sebelum engkau datang menyeretnya
dan memaksanya melukis pasir dengan karat
Pondok biru, sabtu (14 oktober 2006)
jangan kau seret besi itu
dia akan menggores jalanku
dan merusak pondasi istanaku
tapi,lihat!apa yang kau cipta sekarang!
semua jadi hancur berantakan
menjalin suram
tak ada rasa saling percaya
sepotong besi yang membantu kita
melukis asap pada dapur tanah
reot bersama gumpalan debu
menyelimutinya
padahal, awalnya dia kawan kita
dan dewa fortuna untukmu
sebelum engkau datang menyeretnya
dan memaksanya melukis pasir dengan karat
Pondok biru, sabtu (14 oktober 2006)