Wednesday, May 31, 2006

Amnesia (sebuah puisi)

Setelah sekian lama, sudah saatnya kini
coba kususun lagi kata demi kata yang dulu terlupa
dengan jari yang mulai kaku
dan sedikit harap yang baru kukumpulkan
entah... apa yang mesti kutulis
aku telah lupa segalanya
pada temannku, pada kampungku, pada kawan kecilku
bahkan pada diriku sendiri
meski demikian aku juga belum berani
berkata bahwa aku telah "amnesia"

Aku, terdiam untuk beberapa saat
mengamati dinding-dinding beku
yang beriring menghampiriku
sementara disekitarku musik-musik melankolik
memenuhi gendang telingaku
dan lamat-lamat kudengar dia memanggil
lewat bantuan muadzin dibalik musallah kampus
"apa yang mereka pikirkan sekarang?"
"Benarkah membungkukkan diri menyentuh tanah adalah solusi terbaik?"

Aku....??????????
Tak mampu kubahasakan apa yang kumau
terlalu banyak, mungkin sehingga ia mengabur dan mengendap
ataukah aku harus membuat daftar apa mauku...dan bagaimana kuraih ia
tak lupa pula kutulis seberapa besar peluang dan tantangannku
tapi....Akh...semua itu sudah kulakukan dulu
saat aku masih berseragam merah muda.
aku tak ingin memngulangi lagi

Sastra.......
sia-sia kutanggung nama ini
jika hanya untuk hidup kau harus tak lebih kumal
dari pemulung sampah
tak lebih tolol dari orang yang dikatakan gila
Akhhhhhhhhh........aku lelah
kapan aku berhenti berharap
kapan aku berhenti teriak sementara setiap hari
anak-anak jalanan tak mampu buat aku tenang
penjual nasi bungkus yang dirampas uangnya buat aku geram
preman-preman jalanan, mengundang tangannku untuk mematahkan keangkuhan meraka

tetapi sekarang,....aku hanya duduk
ditemani tuts-tuts komputer
dan berdialog dengan monitor
untuk menyusun strategi kono
yang tak pernah dihargai oleh orang lain
padahal aku ingin berbuat untuk mereka
bukan untukku yang katanya "amnesia"
meski kuyakin saat ini, kita semua mengidap "amnesia"
entah itu bersarang di otak, hati atau panca indra yang lain

Selembar kain yang tersemat rapi
itukah yang kau andalkan
sementara dibaliknya tawamu tetap terdengar
dan tingkah anehmu juga terbaca
benarkah kau mengharapkan selembar kain itu?

Selembar kain ini kini tersulam indah
menutupi tubuh cantikmu
tapi tak sanggup menyembunyikan
sebuah lukisan keanggunanmu
masihkah kau percaya ia?

Sekarang dengarkan!!!
siulan mereka memanggilmu
padahal kau telah menutupi segalanya
adakah yang salah dengan gaun itu?
dan masihkah kau percayakan kesuciannmu dijaga olehnya?

Tapi dasar kalian!!!
bukannya malah intropeksi diri
malah semakin asyik dengan berbuat sesuka hati dengan kain itu
bahkan mencari-cari alasan untuk mengikutkan orang

SSTtttttttttttt.......
berhentilah berbicara tentang hijab,
berhentilah menodai jilbab itu
karena dia sebenarnya tak salah
engkau sendiri yang mengundang mereka tertawa
tingkahmu kawan...bukan karena aku yang mengajarkan jilbab
bukan karena suguhan diskusiku yang sarat Cinta

Makanya, jika kau percaya pada jilbabmu
jangan sungkan untuk berbuat
sebab ia akan jadi pelindungmu
jika engkau mampu bekerjasama dengannya
sehelai kain itu akan menjelma menjadi
rumah bagi kaumku
dan pelindung bagi kehormatanmu

Aku Manusia Biasa (Sebuah puisi)

Adakah manusia suci selain Muhammad?
Adakah gadis agung melebihi cahaya Fatimah?
Adakah lelaki perkasa yang menandingi Ali?
Adakah .....?
Akupun mulai tak tahu

Lantas bagaimana denganmu kawan?
Apakah kau juga tahu itu?
Setiap orang inginkan kita baik
harapkan menjadi apa yang mereka bayangkan
padahal obsesi yang terbaik saat ini adalah "menjadi"

biarkan kuhidup dalam kemenjadiannku
jangan usik apa yang sedang aku lakoni
karena hidup tak mesti dibentuk olehmu
dan setiap manusia punya cara dan kehendak sendiri

Aku memang bukan manusia suci layaknya muhammad
dimana setiap perkataannya adalah ayat tuhan,
desahan nafasnya adalah ikrar setia
tatapan matanya penuh pengampunan

Akupun bukan bunda fatimah
sosok wanita agung yang bertabur bintang
putri seorang rasul dengan gaun kesucian yang tak terjamah
beliau memang layak untuk itu

Apalagi, aku bukanlah gadis pemberani layaknya
Asiah, istri durjana Fir'aun
maka kuharap berhentilah jadi mimpi burukku
karena aku sayang kamu dan jangan paksa
sayang itu jadi benci

Jejak Tersisa

    Nama :
    Web :
    Jejak :
    :) :( :D :p :(( :)) :x
Muchniart Production @ 2006