« Home | Ukhtiku Sayang (sebuah puisi) » | Cerita Untuk Sahabat (Sebuah Puisi) » | Amnesia (sebuah puisi) » | Selembar kain yang tersemat rapiitukah yang kau an... » | Aku Manusia Biasa (Sebuah puisi) » | Cerita zaman (sebuah puisi) » | Reinkarnasi rasa (sebuah puisi) » | Melodi kamar 3 x 3 (sebuah puisi) » | Citra Puteri (sebuah puisi) » | Tanyaku Pada Rasa (sebuah puisi) »

Danau dan Mimpiku

menatap aliran danau yang hijau
aku teringat pada ketengangan jiwa
pada kelembutan langkah
dan pada kepasrahan air oleh terpaan angin
menatap gejolak syahdu
aku dihimpit ragu
benarkah danau seanggun yang kusangka?

aku sama sekali tak menyaksikan gejolak
yang ada hanyalah barisan air
laksana laskar patuh
aku tak temukan pasang
karena langkahnya begitu lurus

coba seandainya ketenangan danau itu
kuusik dengan sengenggam kerikil
hanya dibalas dengan teriakan riak
bukan gelombang mematikan
dan riak tiu perlahan dimanjakan oleh waktu
dan sekejab seolah tak terjadi apa-apa

menatap pada permadani biru
aku terbawa arus pusaran imaji
tentang hidup bak aliran danau
meski hidupku tak layak disandingkan dengannya
namun setidaknya kuingin belajar pada ketenangan danau
dimana usikan-usikan manusia
tidak menjadi penentu langkahku
penyebab kesendirianku
dan penyulut bara egoku

tepi danau UH, jumat/ 28 juli 2006