« Home | Aral stasiun (sebuah puisi\) » | Keteladanan semut kecil (sebuah puisi0 » | idealisme dan bapak berkemeja putih (sebuah puisi) » | idealisme dan bapak » | Satu nama (sebuah puisi) » | Kabar Berbisik ( sebuah puisi) » | Juang dan Pikir (sebuah puisi) » | Intelektual XY (sebuah puisi) » | Aura Samudera II (sebuah puisi) » | Aura samudera I (sebuah puisi) »

Kereta semu (sebuah puisi)

dalam kereta
yang berjalan guncang
hadir pemandangan sendiri
yang mengundang ingin tahu

benarkah manusia itu egois?
kenapa harga kursi haru kubayar mahal?
mengapa individualistik mesti hadir?
padahal kita mengaku makhluk sosial

entahlah....
baiknya kutanya saja pada lambaian
atap rumah kumuh yang berjalan
dibalik jendela kereta

sebab jika kutanya mereka
aku rasapun tak mungkin
karena hanya akan dibalas dengan
dengkuran!

perjalanan jogja-jkt 15 februari 2006