« Home | Terpinang Senyum (sebuah puisi) » | Kraton Langit (sebuah puisi) » | Sabda Cinta (sebuah puisi) » | Panggilan Semesta (sebuah puisi) » | Menanti Bintang Jatuh ( sebuah puisi) » | Perjalanan 22:14 (sebuah puisi) » | Malam (puisi kiriman teman) » | Pelangi Di Baiturrahman » | Kepada Rindu (sebuah puisi) » | Harapan (puisi titipan dari sahabat) »

Aura samudera I (sebuah puisi)

sepanjang pantai yang nampak
hanya riak air oleh gesekan kapal
meskipun di sekelilingnya
tetap tenang dan bersahaja

Semburat cahaya perlahan surut
samar awan nampak bagai barisan pulau
dan menyapalah surya pada
kedalaman usia

Sebentar lagi ia akan kembali
berganti malam yang entah akan mengisahkan apa
yang terlihat olehku saat ini
adalah tatapan surya
menyibak pertanyaan jiwa yang diguncang gunda

Kilau emas diantara hamparan putih
serentak menebar pesona memukau samudera
ia berdiri anggun bak putri bergaun putih
dengan mahkota emas yang sebentar lagi terlelap

KM.Bukit siguntang, 08 februari 2006