camar dan mega merah (sebuah puisi)
senja, kala menatap senda camar
diantara mega merah
saling berkelebat, memamerkan sayap
dalam perjalanan ke barat
layaknya sekawanan manusia
yang dikalungi kebebasan
tanpa beban, berputar menukik
hinggap sebentar, melepas lelah
diantara lengkingan adzan
dan sepoi angin senja
satu-persatu berkejaran berbagi tawa
menikmati sapuan awan putih
perlahan, mega merah mengabur
sekawanan camar pun hilang
entah kemana perginya
ataukah malam, mungkin menyembuyikannya
pomdok biru, jum'at (27 oktober 2006)
diantara mega merah
saling berkelebat, memamerkan sayap
dalam perjalanan ke barat
layaknya sekawanan manusia
yang dikalungi kebebasan
tanpa beban, berputar menukik
hinggap sebentar, melepas lelah
diantara lengkingan adzan
dan sepoi angin senja
satu-persatu berkejaran berbagi tawa
menikmati sapuan awan putih
perlahan, mega merah mengabur
sekawanan camar pun hilang
entah kemana perginya
ataukah malam, mungkin menyembuyikannya
pomdok biru, jum'at (27 oktober 2006)