« Home | Seniman Kereta (sebuah puisi) » | Kereta semu (sebuah puisi) » | Aral stasiun (sebuah puisi\) » | Keteladanan semut kecil (sebuah puisi0 » | idealisme dan bapak berkemeja putih (sebuah puisi) » | idealisme dan bapak » | Satu nama (sebuah puisi) » | Kabar Berbisik ( sebuah puisi) » | Juang dan Pikir (sebuah puisi) » | Intelektual XY (sebuah puisi) »

Romansa Cinta (sebuah puisi)

disuatu senja bersama hamparan ilalang
mendesir angin berbisik manja
bertabur bahagia merona cakrawala
melukis pelangi di tabir sore

saat itu kudengar ia perlahan memanggil
mengarahkan tatapanku
pada perempuan terbalut kebaya
beserta lelaki yang di pundaknya tersemat pacul

mereka melangkah, tukar cerita
akan romansa cinta yang ceria diusia senja
aku kembali teringat
pada bocah perempuan disuatu hari
meratap pada hamparan ilalang

ia menghaturkan kisah
tentang tragedi pernikahan dini
karena belenggu tradisi
ia pun terpaksa dan keterpisahan memuncah

aku menjadi iri
pada sepasang kakek-nenek
yang kian samar dari pandanganku
akankah tanyaku tentang keagungan cinta
berakhir setia, layaknya romansa cinta mereka?

Jakarta, 16 februari 2006