« Home | Cerita zaman (sebuah puisi) » | Reinkarnasi rasa (sebuah puisi) » | Melodi kamar 3 x 3 (sebuah puisi) » | Citra Puteri (sebuah puisi) » | Tanyaku Pada Rasa (sebuah puisi) » | Romansa Cinta (sebuah puisi) » | Seniman Kereta (sebuah puisi) » | Kereta semu (sebuah puisi) » | Aral stasiun (sebuah puisi\) » | Keteladanan semut kecil (sebuah puisi0 »

Aku Manusia Biasa (Sebuah puisi)

Adakah manusia suci selain Muhammad?
Adakah gadis agung melebihi cahaya Fatimah?
Adakah lelaki perkasa yang menandingi Ali?
Adakah .....?
Akupun mulai tak tahu

Lantas bagaimana denganmu kawan?
Apakah kau juga tahu itu?
Setiap orang inginkan kita baik
harapkan menjadi apa yang mereka bayangkan
padahal obsesi yang terbaik saat ini adalah "menjadi"

biarkan kuhidup dalam kemenjadiannku
jangan usik apa yang sedang aku lakoni
karena hidup tak mesti dibentuk olehmu
dan setiap manusia punya cara dan kehendak sendiri

Aku memang bukan manusia suci layaknya muhammad
dimana setiap perkataannya adalah ayat tuhan,
desahan nafasnya adalah ikrar setia
tatapan matanya penuh pengampunan

Akupun bukan bunda fatimah
sosok wanita agung yang bertabur bintang
putri seorang rasul dengan gaun kesucian yang tak terjamah
beliau memang layak untuk itu

Apalagi, aku bukanlah gadis pemberani layaknya
Asiah, istri durjana Fir'aun
maka kuharap berhentilah jadi mimpi burukku
karena aku sayang kamu dan jangan paksa
sayang itu jadi benci