Reinkarnasi rasa (sebuah puisi)
aku sekarang belajar percaya
pada sebuah kilah yang mengabaikan rasa
pada asumsi yang menuding cinta
pada manusia yang membunuh sayang
mereka mengingkari sebuah keagungan
mereka menenggelamkan kapal berbunga
menikam diri dan khianati rasa
padahal sepenggal asa ingin teriak
apakah salah rasa itu tersenyum?
apakah dosa jika ia disemai?
padahal yang kutahu rasa itu anugerah
yang selayaknya dibagi untuk sesama
sekarang coba kau diam
pejamkan mata dan panggillah malam menemanimu
tak usah kau ikut sertakan bulan dan bintang
agar kelam mengundang jujur
jangan biarkan malam berlalu
sebelum jawab menjumpaimu
karena perginya ia akan lahirkan
reinkarnasi rasa yang setelahnya entah milik siapa
jakarta, 17 februari 2006
pada sebuah kilah yang mengabaikan rasa
pada asumsi yang menuding cinta
pada manusia yang membunuh sayang
mereka mengingkari sebuah keagungan
mereka menenggelamkan kapal berbunga
menikam diri dan khianati rasa
padahal sepenggal asa ingin teriak
apakah salah rasa itu tersenyum?
apakah dosa jika ia disemai?
padahal yang kutahu rasa itu anugerah
yang selayaknya dibagi untuk sesama
sekarang coba kau diam
pejamkan mata dan panggillah malam menemanimu
tak usah kau ikut sertakan bulan dan bintang
agar kelam mengundang jujur
jangan biarkan malam berlalu
sebelum jawab menjumpaimu
karena perginya ia akan lahirkan
reinkarnasi rasa yang setelahnya entah milik siapa
jakarta, 17 februari 2006