SEPOTONG ROTI ( Sebuah Puisi )
Semuanya berawal dari sepotong roti
Ketika ia hadir mengundang selera
Ketika ia datang membuyarkan ambisi
Sepotong roti
Berlanjut perang
Ia meletupkan bara
Yang terkubur
Ia mendzalimi hati
Yang ingin mengirimkan suluh
Karena sepotong roti
Aku, kamu dan dia terlunta
Deburan air mata tumpah
Kokohnya hati luruh
Lantunan maaf berlalu
Kisah dan cerita hambar
Iya... semuanya berawal dari sepotong roti
Carut marut mencakar bara
Pontang-panting karena rupiah
Dahi berkerut mewarnai usia
Otot menegang tersembul di dahi
Karena sepotong roti
Kebeningan pikiran terserang virus
Dia sakit, aku dan juga kamu
Diantara lengkingan ramadhan
Tak ada yang mengakhiri
Semuanya menanti jawab
Akan harapan pada sepotong roti
makassar, 28 Oktober 2005
Tuk' Seorang ibu yang memarahi anaknya di pinggiran lampu merah Alauddin hanya karena sepotong roti...sayangi anakmu....!!!!!
Ketika ia hadir mengundang selera
Ketika ia datang membuyarkan ambisi
Sepotong roti
Berlanjut perang
Ia meletupkan bara
Yang terkubur
Ia mendzalimi hati
Yang ingin mengirimkan suluh
Karena sepotong roti
Aku, kamu dan dia terlunta
Deburan air mata tumpah
Kokohnya hati luruh
Lantunan maaf berlalu
Kisah dan cerita hambar
Iya... semuanya berawal dari sepotong roti
Carut marut mencakar bara
Pontang-panting karena rupiah
Dahi berkerut mewarnai usia
Otot menegang tersembul di dahi
Karena sepotong roti
Kebeningan pikiran terserang virus
Dia sakit, aku dan juga kamu
Diantara lengkingan ramadhan
Tak ada yang mengakhiri
Semuanya menanti jawab
Akan harapan pada sepotong roti
makassar, 28 Oktober 2005
Tuk' Seorang ibu yang memarahi anaknya di pinggiran lampu merah Alauddin hanya karena sepotong roti...sayangi anakmu....!!!!!