« Home | Kepada Rindu (sebuah puisi) » | Harapan (puisi titipan dari sahabat) » | Kidung Pagi ( sebuah puisi ) » | Aura Cinta Wanita Bermata Cerlang (sebuah puisi) » | Pejamkan Matamu (sebuah puisi) » | Bisiki Hatimu (sebuah puisi) » | Persahabatan Maya (sebuah puisi) » | Diamku Tak Bisu ( sebuah puisi ) » | Ku Benci Kau Dalam Shalatku ( sebuah puisi) » | Manusia Aneh ( Sebuah Puisi ) »

Pelangi Di Baiturrahman

Semburat amarah gemuruh
Memporandakan keperkasaan alam
Gulungan badai gelombang
Tak pandang arah melintang
Kecamuk pagi
mencerabut akar kokoh
Jeritan manusia
Meramu pandang dalam kegetiran

Amarahkah gemuruh?
Ataukah teguran kini nampak jelas!
Ribuan manusia menggelepar
tanpa nyawa
saat ngemuruh terseret lagi
Ke peraduannya
menyisakan serakan puing-puing
sisa-sisa keserakahan umat

Gejolak itu kini mengering
perlahan gemuruh membingkai motivasi
Menyusun serakan yang nampak
mengirimkan titik terang baiturrahman
dan setahun waktu tak cukup
namun usaha memberi jawab
untuk merangkai pelangi di baiturrahman

26 Desember 2005
To Aceh tercinta dalam agendaku mengenang kembali setahum tsunami di Aceh (26 Desember 2004)