« Home | Bisiki Hatimu (sebuah puisi) » | Persahabatan Maya (sebuah puisi) » | Diamku Tak Bisu ( sebuah puisi ) » | Ku Benci Kau Dalam Shalatku ( sebuah puisi) » | Manusia Aneh ( Sebuah Puisi ) » | Dualisme Malam ( sebuah puisi ) » | Bunda Berhati Sutera ( Sebuah puisi ) » | Semburat Hidup ( sebuah puisi ) » | Di tengah Kabut Kutemukan Dia ( sebuah cerpen) » | Ada Pelangi Di Terik Mentari ( Sebuah Puisi) »

Pejamkan Matamu (sebuah puisi)

Pejamkan matamu
dan jangan kau buka
sebelum aku kembali
sebab sebentar lagi
kobaran jihad
akan tersulut
dan perisai kebenaran
harus ditegakkan

Pejamkan matamu
dan janganlah menangis
karena air matamu
adalah titik lemahku
relakan aku bersama meraka
lupakanlah kenangan masa kecil kita
karena engkau memilih pasrah
sementara aku tidak

Pejamkan matamu
jangan menatap kepergianku
karena kutahu hatimu pasti terluka
biarkan tetap terpejam
hingga aku datang
mencium tanganmu
dan sujud di telapakmu
dengan simbahan keberhasilanku

Makassar, 21 Desember 2005