Terbunuh Imaji (sebuah puisi)
dalam mimpi ketemukan duniaku
penuh warna dan canda
kudirikan rumah di tepi pantai
dipagari ombak beratap langit langit biru
kupanggil sahabat-sahabat jiwa
mendendangkan lagu hati
bermelodi angin sepoi
bertabuh genderang gelombang
tak ada yang mengusik mimpiku
bahkan mereka berlomba
menghiasinya dengan latar mega merah dan siulan camar
kurasakan mimpiku benar-benar nyata
jilatan air membasahi ujung jemariku
tetapi aku terus melangkah
hingga tubuhku tertelan gelombang
aku tenggelam, dadaku sesak
oksigen tak berani menyelamatkanku
aku hamper mati
tenagaku tinggal sepenggal
rumah impianku lenyap
gemuruh ombak semakin keras
langit mendung, aku kini telah mati
dalam mimpi yang kucipta sendiri
makassar, senin(27 Nov 2006)
penuh warna dan canda
kudirikan rumah di tepi pantai
dipagari ombak beratap langit langit biru
kupanggil sahabat-sahabat jiwa
mendendangkan lagu hati
bermelodi angin sepoi
bertabuh genderang gelombang
tak ada yang mengusik mimpiku
bahkan mereka berlomba
menghiasinya dengan latar mega merah dan siulan camar
kurasakan mimpiku benar-benar nyata
jilatan air membasahi ujung jemariku
tetapi aku terus melangkah
hingga tubuhku tertelan gelombang
aku tenggelam, dadaku sesak
oksigen tak berani menyelamatkanku
aku hamper mati
tenagaku tinggal sepenggal
rumah impianku lenyap
gemuruh ombak semakin keras
langit mendung, aku kini telah mati
dalam mimpi yang kucipta sendiri
makassar, senin(27 Nov 2006)