Istikhfar ( sebuah Puisi)
Kuraih sajaha kumal
Dan sebongkah tanah sujudku
Lantas kurebahkan diriku
Ditelapak Tuhan
pada sepertiga malam
Kini mulai tampak sebingkai
Dosa yang menghitam
Dan sayatan ego
Yang berdarah
Kuhempaskan keangkuahanku
Pada teriakan hewan malam
Dan kucoba berkaca
Pada cermin yang retak
Namun semua tampak gelap
Tak menyisakan setitik pun banyang
Sejauh apakah kesesatan langkah
Sehingga cerminpun enggan
Menjemput banyang
Padahal kutahu
Engkau maha pemaaf
Jika hari ini kuucap Istikhfar
Makassar, 21 Oktober 2005
Dan sebongkah tanah sujudku
Lantas kurebahkan diriku
Ditelapak Tuhan
pada sepertiga malam
Kini mulai tampak sebingkai
Dosa yang menghitam
Dan sayatan ego
Yang berdarah
Kuhempaskan keangkuahanku
Pada teriakan hewan malam
Dan kucoba berkaca
Pada cermin yang retak
Namun semua tampak gelap
Tak menyisakan setitik pun banyang
Sejauh apakah kesesatan langkah
Sehingga cerminpun enggan
Menjemput banyang
Padahal kutahu
Engkau maha pemaaf
Jika hari ini kuucap Istikhfar
Makassar, 21 Oktober 2005