Kegelisahan (Sebuah Puisi)
Kupandangi rerindangan pohon
Yang mulai menggugurkan ranggas daunnya
Aku lantas berpikir
Akankah hidup yang disempatkan buatku
Akan segera berakhir layaknya guguran itu
Saat kucoba tetap berdiri
Dan tak setitik pun langkah
Kugerakkan
Selaksa banyangan tiba-tiba hadir di depanku
Merangkai siluet wajah
Dia yang menyayangiku
Aku semakin gelisah
Dan akan terus gelisah
Selama dia tak menyapa kata
Dan mendendang Cinta
Makassar, 21 Oktober 2005
Yang mulai menggugurkan ranggas daunnya
Aku lantas berpikir
Akankah hidup yang disempatkan buatku
Akan segera berakhir layaknya guguran itu
Saat kucoba tetap berdiri
Dan tak setitik pun langkah
Kugerakkan
Selaksa banyangan tiba-tiba hadir di depanku
Merangkai siluet wajah
Dia yang menyayangiku
Aku semakin gelisah
Dan akan terus gelisah
Selama dia tak menyapa kata
Dan mendendang Cinta
Makassar, 21 Oktober 2005