« Home | Kegelisahan (Sebuah Puisi) » | Kecapi Tak Berdawai ( Sebuah Puisi) » | RINDU KEBISUAN ( Sebuah Prosa Liris) » | HIDUP RINDU KEKASIH ( Sebuah Prosa Liris) » | TUHAN BERBISIK (Sebuah Puisi) » | Bisikan Deburan Ombak (Sebuah Puisi) » | CINTA ( Sebuah Prosa Liris) » | KEKASIH PURNAMA ( Sebuah Prosa Liris) » | Adelia, Kenangan Yang Hilang ( Sebuah Cerpen) » | MENGETUK NURANI BUNDA (Sebuah Cerpen) »

Lelaki Kecilku ( Sebuah Puisi)

Kudapati lelehan mutiara bening
Di kelopak matamu
Dan aku pun mencoba bertanya
Agar kuharap beban dapa dibagi
Sebab kutahu ada lara yang kau sembunyikan
Dan kusadar kebeliaan tak mampu
Menahan gejolak

Kau terdiam
Sambil memainkan temali yang kau pintal
Aku semakin simpati
Karena memang hadirmu mengundang itu
Kukatakan padamu
Aku akan mencintaimu
Dan kuharap curahan asamu
Dapat kau tuang dalam cawan sayangku

Sabarlah dinda
Engkau tak pernah sendiri
Dan tak akan kubiarkan lagi
Mutiara itu jatuh
Karena senyummu sangat kunanti
Untuk mengukir cerianya hari kita

Makassar, 21 Oktober 2005 ( Untuk adik yang menyapaku dipingiran jalan, Mesjid Raya )