SEKEPING HATI TERBELAH ( Sebuah Puisi )
Syaraf yang sejengkal
Menjerat tubuh yang tegak
Membiuskan nafsu amarah
Memnggertak impian bersama
Menghancur dan menyatu
Embrio yang mewujud ini
Membentuk garis-garis wajah
Tanpa rupa dan harapan
Sebab segalanya telah terampas
Tatkala sibayi mungil mulai menangis
Ada yang hilang
Dalam sisi kemanusiaan kita
Ada yang pergi meninggalkan
Kedirian manusia
padahal Dia telah menyeruh
bahwa semua dari Allah dan akan kembali padanya
makassar, 29 Oktober 2005
Menjerat tubuh yang tegak
Membiuskan nafsu amarah
Memnggertak impian bersama
Menghancur dan menyatu
Embrio yang mewujud ini
Membentuk garis-garis wajah
Tanpa rupa dan harapan
Sebab segalanya telah terampas
Tatkala sibayi mungil mulai menangis
Ada yang hilang
Dalam sisi kemanusiaan kita
Ada yang pergi meninggalkan
Kedirian manusia
padahal Dia telah menyeruh
bahwa semua dari Allah dan akan kembali padanya
makassar, 29 Oktober 2005