TUBUH TAK BERBADAN (Sebuah Puisi)
Dialog yang sarat akan komedi
Tertawa membahana disetiap
Pelosok-pelosok ruang suci
riuh, ceria, diam dan tertidur
Pagi menjelma, sapaan tawa
Kembali membahana
Namun yang dulu ceria, tertawa
Kini tercegang menatap
Asal inspirasinya tersenyum aneh
Digoncangnya tubuh
Yang bersimbah keringat itu
Tetapi tak ada balasan dan kosong
Hingga ketika kulihat senyumnya kembali
Di sisi tempatnya bersandar
Kesadaranku mulai bangkit
Tubuhnya kini tak berbadan
Badannya telah menyatu dengan tanah
Dan tubuhnya menjelma dan bersayap
Untuk terbang pada setiap jeritan hatiku
Dan hinggap membelai rambut dukaku
Serta berdongeng untuk adik kecilku
Makassar, 08 November 2005
Tertawa membahana disetiap
Pelosok-pelosok ruang suci
riuh, ceria, diam dan tertidur
Pagi menjelma, sapaan tawa
Kembali membahana
Namun yang dulu ceria, tertawa
Kini tercegang menatap
Asal inspirasinya tersenyum aneh
Digoncangnya tubuh
Yang bersimbah keringat itu
Tetapi tak ada balasan dan kosong
Hingga ketika kulihat senyumnya kembali
Di sisi tempatnya bersandar
Kesadaranku mulai bangkit
Tubuhnya kini tak berbadan
Badannya telah menyatu dengan tanah
Dan tubuhnya menjelma dan bersayap
Untuk terbang pada setiap jeritan hatiku
Dan hinggap membelai rambut dukaku
Serta berdongeng untuk adik kecilku
Makassar, 08 November 2005