« Home | Di tengah Kabut Kutemukan Dia ( sebuah cerpen) » | Ada Pelangi Di Terik Mentari ( Sebuah Puisi) » | Aku Ingin Mencintai Dengan Sederhana ( Sebuah Puisi) » | Mencintai Dengan Sederhana (Sebuah Puisi) » | Altar Ego ( sebuah puisi) » | Telaga Berkisah ( sebuah puisi) » | JERAMI HIJAU (Sebuah Puisi) » | Elegi sepenggal hari ( Sebuah Puisi) » | Pendar risau (sebuah puisi) » | Senandung Pagi »

Semburat Hidup ( sebuah puisi )

jangan coba bakar serabut
jika kau tak undang asap
sebab kepulannya
akan menghalangi
sinaran pandang
yang kau lukis jernih

Jangan berani membelah kelapa
jika tak kau siapkan belanga
penampung air
sebab walau setetes
ia akan melepas
dahaga musafir

Demikian hal hidup
yang kau jalani
selalu saja ingin bersua dengan pilihan
sehingga jika emas yang kau harap
maka hadirkanlah sebutir labu
yang ditanam pada ladang iman

Dan jika kalu pilih tikaman duri
maka peliharalah ikan
di air lusuh
ia akan menghadirkan
tulang yang kotor lagi tajam

makassar, 13 Desember 2005