« Home | Panggilan Semesta (sebuah puisi) » | Menanti Bintang Jatuh ( sebuah puisi) » | Perjalanan 22:14 (sebuah puisi) » | Malam (puisi kiriman teman) » | Pelangi Di Baiturrahman » | Kepada Rindu (sebuah puisi) » | Harapan (puisi titipan dari sahabat) » | Kidung Pagi ( sebuah puisi ) » | Aura Cinta Wanita Bermata Cerlang (sebuah puisi) » | Pejamkan Matamu (sebuah puisi) »

Sabda Cinta (sebuah puisi)

Berawal dari sebuah kekaguman
pada jamaliyah seorang hamba
tersirat di balik senyumnya
terlukis dalam keteduhan tatapnya
menjalin bahasa
pada setiap perjumpaan
kehausan sang musafir
dan kebeningan air telaga

Di sinilah sabda cinta
membelah langit
meruntuhkan kebengisan manusia
dengan halusnya menyusup
pada kegersangan kasih hati
lalu menjelma
dalam setitik air mata cinta
yang perlahan mengalir tanpa diminta

Kini dengarkan seruan sabda
bahwa cinta membingkiskan
keindahan pemilik-Nya
dia wajib kau puja
namun jangan berusaha menyeretnya
pada kebekuan makna
sebab cinta tak ingin terpenjara
karena ia bebas
untukku... untukmu... dan untuk kita

makassar, 14 januari 2006