« Home | Kraton Langit (sebuah puisi) » | Sabda Cinta (sebuah puisi) » | Panggilan Semesta (sebuah puisi) » | Menanti Bintang Jatuh ( sebuah puisi) » | Perjalanan 22:14 (sebuah puisi) » | Malam (puisi kiriman teman) » | Pelangi Di Baiturrahman » | Kepada Rindu (sebuah puisi) » | Harapan (puisi titipan dari sahabat) » | Kidung Pagi ( sebuah puisi ) »

Terpinang Senyum (sebuah puisi)

Kupandang mata
yang juga menatapku
kubalas senyum
pada dia yang mengulas senyum

Aku tertunduk, malu!
pada diri dab kelancanganku
kurasa qalbu menggertakku
akan diriku yang tak bisa menjaga diri
dan angugerah dari-Nya

Dan kembali kulihat selaksa
senyum menyelinap
diantara tumpukan manusia
tetapi kali ini senyum itu tampak lain

Sebuah senyum yang begitu tulus
tanpa hasrat dan kuasa
seyum indah berbalut kepolosan cinta
dari si bibir mungil bocah bermata sipit

Selanjutnya terjalinlah canda
karena senyum itu mengirim isyarat akrab
dab kepolosannya itu
yang mengundang aku semakin terpinang

KM. bukit Singuntang, 08 februari 2006